Menurut kisah tutur tinular yang beredar dari orang tua keanak
cucunya bahwa DONGKO dalah gabungan dari dua kata atau tepatnya nama
pohon BENDO dan NONGKO.Pada zaman kerajaan mataram dahulu banyak
perampok dan brandal yang menghadang ditengah hutan hinggga meresahkan
para pedagang yang lewat hutan tersebut akhirnya pihak kerajaan mataram
mengirimkan para prajurit terpilihnya untuk menghadapi para begal
tersebut namun karena kecapekaan salah satu prajurit tertidur di bawah
pohon Bendo dan nongko maka untuk mengingat hal tersebut para prajurit
tersebut menamakan tempat tersebut DONGKO.Kecamatan Dongko berjarak
kira-kira 35 km dari Kota Kabupaten Trenggalek. Berada di jalur
pegunungan kapur selatan, suhu udara di Kecamatan Dongko relatif
sejuk.(ditulis oleh pakdheongko@yahoo.com dari berbagai sumber)
Dongko menurut cerita sudah ada dari zaman prasejarah menjadi jalur
manusia pacitan atau mungkin homosoloensis kedaerah tulung agung atau
homo wajakensis.pada zaman revolusi dulu Dongko masuk kedalam wilayah
kabupaten Pacitan sampai tahun 1950an,setelah Presiden Indonesia Paduka
Yang Mulia Ir Sukarno berkunjung ke Trenggalek sekitar tahun 1950-an
Dongko masuk wilayah kabupaten Trenggalek.Dongko walaupun hanya sebuah
tempat dipuncak gunung namun pernah tercatat dalam sejarah perjuangan
Bangsa Indonesia yaitu menjadi REUTE GERILYA PANGLIMA BESAR JENDRAL
SOEDIRMAN maka jalan raya di Dongko dinamakan Jalan Jendral Sudirman,
sebagian besar penduduk Dongko adalah petani disusul pegawai negeri dan
pedagang.hasil pertanian adalah padi,kelapa,singkong,daun
nilam,cengkeh,daun janggelan,kayu wali tanah(sengon
laut)bambu,mindi,mahoni.hasil pertanian dijual dipasar yaitu pasar
Dongko,pasar talun,pasar cakul,pasar siki sedangkan kayu dijual ketempat
pengolahan kayu disekitar Dongko,dipandean ada juga tambang
marmer,ekonomi Dongko mulai mengeliat setelah pembangunan jalan ALTERI
JALUR LINTAS SELATAN (2012-2015).Dongko adalah tempat lahirnya Jaranan
TURANGGA YAKSA yang menjadi maskot kabupaten Trenggalek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar